Layanan

Sambut Ramadan, PDAM Bandarmasih Lakukan Persiapan Agar Layanan Kepada Pelanggan Tidak Terganggu

Published

on

Gambar : Humas PDAM Bandarmasih, M. Nur Wakhid

HABARPDAM.COM. BANJARMASIN – Menjelang ramadan, PDAM Bandarmasih melakukan berbagai persiapan agar layanan tidak terganggu, salah satunya dengan overhaul genset.

Bulan ramadan sudah di depan mata, PDAM Bandarmasih mengaku semuanya aman, mulai dari air baku hingga peralatan. Salah satu antisipasi yang telah dilakukan ialah overhaul genset yang berada di booster Gerilya.

“Untuk bulan puasa hambatannya biasanya di PLN, ketika listrik mati maka genset kita yang main, maka dari itu beberapa genset kita overhaul dan sudah berjalan normal kembali,” jelas Supervisor Humas, Nur Wakhid.

Untuk air baku sendiri, beberapa bulan terakhir banyak menggunakan dari sumber irigasi riam kanan yang diambil melalui Pematang Panjang, menurut Wakhid air irigasi tersebut bagus dan bersih serta tidak ada kendala yang berarti saat penyedotan, berbeda dengan air baku di Sungai Tabuk yang hampir satu bulan tidak bisa disedot karena instalasi yang terkena banjir.

“Bukan berarti alat kita rusak, namun untuk antisipasi sehingga kemarin kita matikan, sekarang semuanya sudah berjalan dengan baik seperti biasa,” ujarnya.

Wakhid menjelaskan terdapat WTP atau Water Treatment Plan, untuk WTP PDAM Bandarmasih ada dua, salah satunya berlokasi di Pramuka, melayani Banjarmasin Selatan dan Timur. Satunya lagi berlokasi di A. Yani melayani wilayah Banjarmasin Barat, Tengah dan Utara, namun terdapat sebagian wilayah utara yang dilayani dari Booster benua Anyar. untuk airnya sendiri mengambil di Sungai Bilu dan mendapatkan transfer air sudah jadi dari Pramuka.

Ia juga menekankan bahwa segala persiapan untuk ramadan sudah dilakukan dan tidak ada kendala, untuk bahan baku dan chemical kemarin memang sempat terkendala karena banjir dan pandemi namun sekarang sudah lancar.

“Pasca banjir alhamdulillah kita bisa mengevaluasi semuanya,” ucapnya.

Di tahun 2021 ini, PDAM Bandarmasih menjalankan program optimalisasi tekanan dan pelayanan kepada pelanggan. Program ini sudah terpenuhi walau sempat terhambat saat musibah banjir kemarin, banyak keluhan mengenai air bersih.

Wakhid menjelaskan, ketika banjir air baku sulit diolah, air yang disedot mengandung air gambut yang asam, mengandung akar sehingga NTU atau angka kekeruhannya cukup tinggi dan cukup sulit diolah dengan standar dari perusahaan air minum itu.

Ia juga menerangkan perihal seringnya terjadi kebocoran pipa, menurutnya ada beberapa penyebab, yang pertama karena pipa tersebut tidak kuat tekanan. Ia menjelaskan rata-rata pipa PDAM Bandarmasih berusia hampir 30 tahun, ditambah dengan karakteristik lahan Banjarmasin yang berupa rawa, sehingga tanah yang ada bukan merupakan tanah asal melainkan yang ditutup atau diuruk.

“Ketika ada tekanan dari luar, maka tanah ini goyang, pipa yang pecah pasti terdapat batu atau kayu. Dalam hal ini memang harus segera ada pergantian pipa tua, namun untuk saat ini masih terkendala di masalah dana,” jelasnya.

Lima tahun terakhir perusahaan air minum ini tidak mendapatkan penyertaan modal dari pemerintah, menurut Wakhid pihak PDAM Bandarmasih juga tidak dapat menggunakan uang perusahaan yang ada untuk investasi pipa, karena banyak kebutuhan lain seperti listrik atau bahan kimia sehingga tidak bisa dipaksakan.

“Jadi kita alon-alon waton kelakon, pelan-pelan yang penting terbagi rata,” celetuk pria yang gemar motor trail itu.

Seiring dengan semakin bagusnya alat dan pompa, tekanan yang dihasilkan juga semakin besar, pipa yang sudah tua tidak kuat lagi sehingga akhirnya jebol. Ketiga, bocor juga bisa berasal dari human error, misalnya ketika pengerjaan proyek drainase lalu juga pencurian kabel telkom yang sudah tidak terpakai. Ada juga yang disebabkan karena pembangunan pagar rumah.

“Tidak tau ada pipa, kena dan akhirnya jebol. Ada juga yang tertumpuk galam, bocor, tidak lapor tetapi bertindak sendiri dengan dipotong dan ditutup dengan ucus, banyak sekali terjadi yang berujung menyebabkan macet aliran air hingga kebocoran pipa,” jelasnya.

Bagaimanapun memang ada hal-hal mendesak untuk memperbaiki jaringan pipa, terutama distribusi pipa primer. Dengan teknologi baru sekarang sebagus apapun kalau tidak ada duitnya juga tidak bisa.

Wakhid berharap pemerintahan baru memperhatikan PDAM Bandarmasih lagi, bisa memberikan penyertaan modal kepada sehingga re-investasi perbaikan bisa segera pulih kembali.

Dalam rangka hari air sedunia, pelanggan diajak untuk jangan sungkan melaporkan kebocoran, jangan takut untuk dimarahi dan disuruh bayar karena penanganannya gratis. PDAM Bandarmasih dapat dihubungi di Call Center 24 jam (0511) 3252541. (Ltf)

Populer

Exit mobile version