HABARPDAM.COM, BANJARMASIN – PDAM Bandarmasi Kota Banjarmasin dalam setiap menindaklanjuti laporan pengaduan semakin canggih, kini pelanggan tak perlu risau menunggu.
Semakin berkembangnya teknologi, PDAM Bandarmasih Kota Banjarmasin pun tak mau ketinggalan juga selalu melakukan adaptasi, kini layanan untuk melakukan pengaduan sangat beragam, pelanggan diberikan kemudahan untuk menyampaikan keluhannya.
Pengaduan di PDAM Bandarmasih Kota Banjarmasin bisa dilakukan melalui Call Centre di 05113252541, Whatsapp Center di 0811515146, selain itu juga terdapat beragam sosial media seperti Facebook PDAM Bandarmasih, Instagram @pdambjm dan juga twitter @pdambjm.
PDAM Bandarmasih juga memiliki portal layanan Android, yakni melalui aplikasi Layanan PDAM Bandarmasih yang dapat di install melalui Play Store.
Namun apabila terdapat pelanggan yang kesulitan memakai sosial media maupun telpon, terdapat alternatif untuk melakukan pengaduan secara langsung yakni dengan mendatangi kantor pusat PDAM Bandarmasih Kota Banjarmasin di Jl A. Yani km 2.
“Jadi semakin mudah mengadu, kalau dilihat jadi semakin banyak juga jumlah aduannya,” ucap Supervisor SR dan Keluhan Pelanggan PDAM Bandarmasih Andi Firmansyah kepada habarpam.com saat ditemui di kantornya hari Jumat (19/11/2021).
Namun ia mengakui memang saking mudahnya terkadang tekanan air menurun agak berbeda sedikit maka pelanggan akan langsung menelpon, menurutnya ini juga mungkin dipengaruhi dengan budaya masyarakat yang lebih suka melakukan keluhannya secara langsung, berbicara lewat telpon.
Di bagian TRD atau Transmisi dan Distribusi pun ada target tersendiri, misal dalam mengerjakan satu aduan harus selesai dalam waktu skeian jam karena mereka juga sudah sistem android. Begitu menerima aduan, aduan langsung connect ke sistem andorid mereka.
“Seperti gojek lah ibaratnya, masuk aduan dari bapak dengan no pelanggan sekian langsung connect ke andorid mereka keluar nomer Dsnya sekian,” terangnya.
Prosesnya pun tidak lama karena begitu di input ke sistem, SPK pekerjaan akan langsung keluar, langsung tersambung dengan android petugas di lapangan dan akan langsung dikerjakan.
Namun, pengerjaan aduan juga memiliki skala prioritas yang diatur oleh sistem. Dahulu, siapa yang duluan mendaftar maka itu yang diprioritaskan, tetapi kemudian sistem terus diperbaharui, kini diterapkan skala prioritas.
Skala prioritas diatur dengan menerapkan mana yang paling harus didahulukan atau yang mana yang paling “gawat”.
“Misalnya ada yang mengadu kebocoran di rumah, lalu tiba-tiba ada yang menelpon, melaporkan kebocoran di jalan besar di pipa dinas. Nah itu yang dimaksudkan dengan skala prioritas,” ujar Andi.
Ia juga menegaskan semakin banyak laporan pengaduan yang masuk memperlihatkan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat.
“Bukan berarti semakin semakin banyak laporan yang masuk menunjukkan semakin rendahnya kinerja kita, bukan, tidak ada hubungannya itu,” tegasnya.
Ia menyebutkan kondisi PDAM lain ada yang sistemnya memberi “peringatan” seperti, ketika memasang sambungan baru maka ditulis pernyataan apabila air macet tidak boleh ngeluh, pelanggan dibatasi. Sementara PDAM Bandarmasih, pelanggan yang mengatur, mengadu lewat mana saja bisa sudah disediakan berbagai alternatif oleh PDAM Bandarmasih, pengaduan semakin mudah.
“Yang penting sebenarnya tingkat aduan itu diselesaikan,” pungkasnya. (ltf)