Layanan

Ada Penurunan Gangguan Air PDAM Bandarmasih di Tahun 2021.

Published

on

Manager Transmisi dan Distribusi (TRD) 1 Ofillie Muda SE, MM

HABARPDAM.COM, BANJARMASIN –
Jumlah gangguan air minum PDAM Bandarmasih di tahun 2021 menurun, namun tingkat Non Revenue Water (NRW) atau kehilangan airnya justru meningkat.

Manager Transmisi dan Distribusi (TRD) 1 Ofillie Muda SE, MM menjelaskan banyak faktor yang menyebabkan meningginya NRW perusahaan air minum itu, salah satunya masih banyak kebocoran yang belum tertanggulangi, kebocoran yang tidak ketahuan karena tidak terlihat di permukaan.

Selain itu ada juga pencurian kabel yang berimbas pada bocornya pipa PDAM, biasanya air bocor ke got dan langsung mengalir ke sungai.

“Jadi tidak ketahuan, sangat dirugikan kita,” jelasnya.

Kerugian mencapai ratusan juta rupiah. Ketika bocor pipa bocor akibat pencurian kabel sulit diketahui, baru setelah pelanggan melapor kenapa air tidak mengalir seperti biasa, macet atau bahkan sampai mati total, lalu baru diketahui setelah menelusuri jaringan mencari apa sebabnya.

Kebocoran pipa di Jalan A Yani tepatnya di depan fave Hotel pada November lalu juga menjadi salah satu penyumbang kehilangan air tertinggi. Pipa PVC diameter 360 itu sudah melewati usianya yang ke 25. Pipa tersebut ada sepanjang jalan A Yani hingga tower Sutoyo.

Ofillie menjelaskan mereka penah beberapa kali mencoba untuk menaikkan tekanan lebih dari 2,7, tetapi yang terjadi malah pipanya bocor.

“Airnya bukannya sampaike jaringan pelanggan paling ujung tapi malah terbuang,” ucapnya.

Ia menjelaskan gangguan air minum pada bulan Januari sampai Juli memang naik terus, tetapi di akhir tahun justru ada penurunan.

“Harapannya di 2022, tingkat NRW perusahaan yang ditargetkan 28% semoga tercapai,” pungkasnya. (ltf)

Populer

Exit mobile version