HABARPDAM.COM, BANJARMASIN – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Bandarmasih merupakan salah satu Perusahaan milik daerah yang akan menjadi PERSERODA di Banjarmasin yang menyumbangkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) diperkirakan 1,8 milyar di Tahun 2021 dari laba 4,2 milyar, meski dalam kondisi pandemi Covid-19.
Manager Keuangan Ivo Novianti menjelaskan sumbangsih Pendapatan PDAM itu berdasarkan Peraturan Daerah (PERDA) yaitu 55% laba disalurkan ke PAD. Tahun 2020 audit 55% dari laba setelah pajak sebesar Rp. 6.115.178.704. Untuk tahun 2021 anaudit perkiraan laba Rp.4,2 milyar dan 55% nya sebesar Rp. 1,8 milyar. Target PAD 2021 an audit sekitar Rp.1,8 milyar.
“Tahun 2021 sangat kita rasakan dampaknya bagi operasional PDAM terkait penurunan pendapatan, karena pendapatan beban tetap dihapuskan, pemakaian minimum 10 kubik perbulannya di 2021 sudah tidak ada lagi, jadi otomatis menurun,” ujarnya pada habapdam Senin (03/01/2022).
Menurut dia sebetulnya Banjarmasin ada sekitar lebih dari 90% masyarakat bisa mengakses air bersih yang bersumber dari perpipaan PDAM. Perpipaan PDAM sudah menjangkau 99%. pihaknya terus berupaya melayani masyarakat dari pipa PDAM Bandarmasih sampai 100%.
“Sudah 99% cakupan layanan PDAM Bandarmasih, karena di Banjarmasin ini tidak ada sumber air yang lain,” ucap Novianti.
Terkait kondisi perpipaan hanya sebagian kecil yang belum terlayani. Produksi air dari dua sumber yaitu Irigasi Riam Kanan dan Sungai Martapura dengan peremajaan pipa yang akan dilakukan. Kapasitas produksi air bersih PDAM Bandarmasih sampai dengan triwulan tiga sebesar 2300 liter per detiknya atau mencapai sekitar 35.769.600 meter kubik.
Status perubahan badan hukum yang akan dilakukan dari PDAM ke PERSERODA itu memberi pengaruh pada penyetoran. Dahulu, 55% dari laba disetorkan pada pemerintah kota dan provinsi. Perubahan status ini belum dapat diketahui pasti berapa saja komposisi penyetoran modalnya.
“Semoga di tahun ini kita dapat meningkatkan pelayanan air bersih ini ,” tutupnya. (Nda)