HABARPDAM.COM, BANJARMASIN – Peningkatan air garam atau intrusi air laut kembali terjadi pada Intake Sungai Bilu PAM Bandarmasih, Minggu (27/8) pagi.
Hal tersebut membuat kadar air garam pada air baku PAM Bandarmasih yang ada di Intake Sungai Bilu meningkat hingga melebihi standar air baku yang dapat diolah menjadi bersih.
Senior Manager TRD Produksi PAM Bandarmasih, Zulbadi SKom MM memaparkan, intrusi air laut kembali terjadi, dan mengakibatkan kadar air garam yang ada di Intake Sungai Bilu.
“Untuk peningkatannya hari ini mencapai 1300 Ppm, naiknya itu secara bertahap, dari subuh hari hingga puncaknya sampai sekitar jam 10,” papar Zulbadi.
“Sementara untuk batas kadar air garam yang bisa diolah itu 250 Ppm, jadi ini sudah melebihi batas yang telah ditetapkan oleh Kemenkes, dan harus kita tindak lanjuti,” lanjutnya.
Oleh sebab itu, kata Zulbadi, untuk mengatasi hal tersebut pihak PAM Bandarmasih pun melakukan pencapuran air baku yang ada di Intake Sungai Bilu dengan yang ada di IPA II Pramuka.
“Pencapuran ini dilakukan agar kualitas air bagus, dan bisa didistribusikan kepada pelanggan,” kata Zulbadi.
“Karena kalau hanya mengambil air baku dari Intake Sungai Bilu saja itu tidak bisa, karena kadar garamnya sudah tinggi, jadi perlu dicampur dengab air baku yang ada di IPA II,” sambungnya.
Zulbadi juga menjelaskan, pencampuran air bakunya ini tentunya akan mempengaruhi distribusi ke beberapa wilayah, khusus wilayah yang ada di ujung jaringan.
Pasalnya, jelas Zulbadi, pasokan air baku yang ada di IPA II Pramukan sebelumnya cukup, harus dibagi sebagiannya ke IPA I.
“Jadi karena itulah ada beberapa wilayah, khususnya yang ada di ujung jaringan mengalami penurunan distribusi,” jelas Zulbadi.
Kendati demikian, tutur Zulbadi, pihaknya akan berusaha semaksimal mungkin untuk mencari cara agar distribusi bisa dilakukan secara merata ke semua wilayan layanan PAM Bandarmasih.
“Selain itu, kita juga berharap agar hujan bisa cepat turun, karena kalau hujan turun, maka sungai akan lebih tinggi, dan air laut pun tidak bisa masuk ke dalam,” tutur Zulbadi.
“Kita juga memohon maaf dan pengertiannya kepada seluruh pelanggan, kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk mengatasi hal tersebut, jadi kami harap masyarakat bisa bersabar,” pungkasnya. (Apr)