Connect with us

Layanan

Intake Sungai Lulut Off, Dirut PDAM Semangati Tim Tanggap Darurat

Published

on

Gambar : Dini hari, Pukul 01.30 Direktur Utama PDAM Bandarmasih mengontrol dan memberikan instruksi dalam upaya pengamanan beberapa Instalasi Pengolah Air untuk keamanan distribusi.

HABARPDAM.COM, BANJARMASIN – Banjir yang terjadi di Intake Sungai Lulut terjadi puncaknya pada Jumat (15/1/2021) malam. Direktur Utama PDAM Bandarmasih, Ir Yudha Achmadi turun langsung meninjau bebarapa intake dan IPA yang terkena banjir, Sabtu (16/1/2021) dini hari.

“Mengontrol dan memberikan instruksi dalam upaya pengamanan beberapa instalasi pengolah air PDAM Bandarmasih untuk keamanan distribusi. Sekaligus juga menyemangati teman-teman di lapangan, karena rumah mereka sendiri ada yang terkena banjir,” katanya.

Adapun untuk Intake Sungai Lulut pada Jumat (15/1/2021) pukul 21.00, air semakin naik. Demi menjaga keselamanan dan keamanan peralataan, maka pompa distribusi di off kan.

“Pendistribusian kepada pelanggan akan dihentikan demi keamanan petugas dan peralatannya. Mohon maaf kepada pelanggan dan mudah-mudahan bisa memaklumi kondisi seperti ini,” ucap Yudha.

Diberitakan sebelumnya, Pada, Jumat (15/01/2021) keadaan semakin memburuk. Pompa air baku di Sungai Tabuk yang sebelumnya masih beroperasi kini dihentikan, alasannya karena air sudah mulai masuk ke travo PLN sehingga akan sangat beresiko apabila tetap dijalankan. Intake Sungai Lulut masih operasional dengan dihantui rasa waswas.

“Saat ini supply air baku kita hanya mengandalkan Pematang Panjang,” ucap Direktur Operasional PDAM Bandarmasih, H Supian.

Dia menjelaskan, untuk IPA 2 Pramuka keadaan juga tidak membaik, air yang menggenang semakin mendekati panel AMDP sehingga apabila air masuk maka akan menghentikan aktifitas.

Intake Sungai Lulut saat Jumat kemarin masih bertahan dengan waswas. Dikarenakan pompa masih tetap dijalankan, sementara air semakin tinggi, walaupun dibantu dengan pompa alkon namun pihak PDAM Bandarmasih sendiri menyatakan tetap akan mengutamakan penanganan resiko. (Ltf)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *