Connect with us

News

Dinilai Tak Koordinasi, 10 Titik Pipa Bocor Pada Proyek Drainase di Sultan Adam

Published

on

HABARPDAM. COM, BANJARMASIN – Pipa pendistribusian air bersih untuk Wilayah Sultan Adam milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Bandarmasih, mengalami kebocoran akibat proyek drainase Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Kalimantan Selatan kemarin.

Kebocoran diduga karena pengerukan tanah proyek drainase tersebut, membuat pipa Polyvinyl Chloride (PVC) bocor dengan sedikitnya sepuluh titik, mengakibatkan air mengucur ke jalan raya.

Kondisi itu juga membuat distribusi air bersih ke sebagian rumah pelanggan terutama wilayah Sultan Adam mengalami gangguan.

Disampaikan Humas PDAM Bandarmasih Nur Wakhid, kebocoran pipa terjadi sejak Minggu (10/4/2022) lalu, tapi kebocoran pipa tersebut baru diketahuinya setelah mendapat informasi dari kontraktor pelaksana proyek.

“Pihaknya hanya mengabarkan kebocoran, tanpa ada rasa pertanggung jawaban ikut mengatasi kebocoran, sehingga harus dikerjakan oleh PDAM Bandarmasih sendiri, padahal kebocoran akibat proyek mereka,” bebernya pada habarpdam kemarin.

Supervisor Rehabilitasi Jaringan Pipa Syaufil Azhar, SST, menyampaikan, terkait perkembangan perbaikan kebocoran pipa PVC diameter 4 inci tersebut.

Setelah proyek drainase berjalan kurang lebih 100 meter panjangnya dan dikhawatirkan akan kembali terjadi kebocoran pada pipa PVC milik PDAM. Maka, telah disepakati pengerjaan galian drainase akan dintangguhkan dari Minggu (10/4/2022) sampai dengan hari Sabtu (16/4/2022) besok.

Sementara itu waktu tersebut dialokasikan untuk memasang pipa pengganti di samping area U-Ditch drainase dengan pipa High Density Polyethylene (HDPE) diameter 6 dan 3 inci.

“Setelah selesai, maka pipa eksisting PVC diameter 4 inci akan dinonaktifkan sehingga pekerjaan drainase bisa dilanjutkan,” tuturnya.

Diungkapkan, seringnya pipa PDAM mengalami kebocoran akibat aktivitas pembangunan, disebabkan minimnya koordinasi pelaksana proyek dengan pihaknya.

Padahal dengan berkoordinasi, pihaknya bisa memberikan gambaran keberadaan pipa PDAM di lokasi pembangunan atau proyek tersebut.

“Untuk kebocoran pipa memang harus cepat tanggap, agar suplai air ke masyarakat tidak terhambat. Tapi kalau kejadiannya seperti ini, mau tidak mau kita harus stop dulu. Kami juga ingin pelaksana proyek berkoordinasi dengan PDAM untuk menghindari hal-hal seperti ini (kebocoran),” pungkasnya (Nda).

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *