Connect with us

News

PDAM Bandarmasih Jadi Percontohan Bagi PDAM Lain

Published

on

HABARPDAM.COM, BANJARMASIN – PDAM Bandarmasih jadi Rujukan Studi Banding Dua PDAM dari PDAM Hulu Sungai.

Dua perusahaan daerah air minum (PDAM) dari Balangan dan Barabai, beberapa waktu lalu mengunjungi PDAM Bandarmasih Kota Banjarmasin. Kedua PDAM itu, melakukan studi banding terkait sistem produksi atau laboratorium dan Hubungan Masyarakat (Humas), guna meningkatkan kinerja dalam produksi air dan hubungan dengan masyarakat. Kunjungan itu dilakukan dalam waktu yang bersamaan.

Dalam kunjungan kerja tersebut, dihadiri Supervisor Laboratorium PDAM Balangan, Pelaksana Humas PDAM Barabai, diterima Supervisor Humas PDAM Bandarmasih Nur Wakhid dan Manajer Produksi 1 Berthy Herwinda, S. KM.

Kunjungan seperti ini, kata Supervisor Humas PDAM Bandarmasih sudah dilakukan beberapa PDAM lainnya.

“Kami menjadi model dalam bentuk kinerja humas dan produksi airnya, dan banyak PDAM yang studi banding,” ujar Supervisor Humas PDAM Bandarmasih pada habarpdam.

Pelaksana Laboratorium PDAM Balangan Ridha Ikrimah, S. Si menyampaikan bahwa tujuan studi banding yang dilakukan dengan laboratorium PDAM Bandarmasih adalah untuk mengetahui lebih dalam apa saja peranan laboratorium dalam efisiensi dan pemakaian bahan kimia.

“Mengapa harus PDAM Bandarmasih? Karena memiliki pengalaman yang lebih banyak dibandingkan laboratorium PDAM yang lainnya, serta aspek pelayanan dalam kualitas air pelanggan pada penilaian kinerja perusahaannya memiliki tingkat persentase yang lebih besar ketimbang laboratorium PDAM lain” ungkapnya.

Ridha juga menyampaikan beberapa faktor yang mempengaruhi efisiensi pemakaian bahan kimia diantaranya yaitu, proses jartest yang tepat sesuai dengan keadaan IPA yang terpasang. Lalu, SDM dalam pelarutan bahan kimia, SDM dalam pembubuhan bahan kimia dan bahan kimia yang digunakan.

“Perlu dilakukan perhitungan kembali lama proses pengadukan cepat, pengadukan lambat serta sedimentasi pada Instalasi Pengolahan Air (IPA) PDAM di Hulu Sungai Tengah (HST) agar dapat melakukan proses jartest yang tepat,” jelasnya.

Ia juga menambahkan bahwa pembubuhan soda ash lebih baik dilakukan sebelum proses koagulasi untuk menetralkan air baku sebelum pengolahan air. Serta mendapatkan tambahan informasi tentang uraian kerja dan SOP laboratorium.

Ia mengatakan bahwa studi banding yang dilakukan utnuk sementara ini telah membawa cukup ilmu dari PDAM Bandarmasih, dan apabila terdapat perkembangan infomasi serta regulasi baru maka tidak menutup kemungkinan mereka akan melakukan kunjungan kembali.

“Laboratorium PDAM Kabupaten HST akan mengevaluasi program kerja atau uraian kerja yang mempengaruhi efisiensi pemakaian bahan kimia yang dapat kami terapkan secara bertahap dan disesuaikan dengan keadaan di laboratorium PDAM HST,” katanya.

Pelaksana Hubungan Masyarakat (Humas) Elisa ikut menyampaikan tujuan dari studi banding yang dilakukan pihaknya yakni PDAM Barabai, bahwa ingin mencari pengetahuan mendalam tentang Humas, segala macam tugas humas dan juga SOP.

“Kami di PDAM Barabai ini humasnya baru enam bulan terakhir, sehingga perlu banyak belajar lagi dari PDAM yang lain, contohnya PDAM Bandarmasih yang menurut saya telah memiliki banyak pengalaman dalam mengatasi pelanggan,” pungkasnya. (Nda)